Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah gerakan untuk meningkatkan minat baca masyarakan dengan membuat perpustakaan di desa-desa atau peloksok.
Siapa yang menyangka aktivis di Dunia literasi tidak hobi membaca, semua orang pasti berpikir bahwa seseorang yang aktif di dunia literasi pasti rajin membaca dan menulis. Tapi tidak dengan saya, ya, saya adalah orang yang males membaca apalagi menulis.
Siapa yang menyangka aktivis di Dunia literasi tidak hobi membaca, semua orang pasti berpikir bahwa seseorang yang aktif di dunia literasi pasti rajin membaca dan menulis. Tapi tidak dengan saya, ya, saya adalah orang yang males membaca apalagi menulis.
Pada bulan Februari tahun 2015 saya ditugaskan oleh Yatim Mandiri Banten untuk menjadi mentor anak-anak yatim di Cilegon dalam bidang Matematika dasar yang kebetulan tempatnya adalah Sebuah Rumah Baca yang dibentuk untuk meningkatkan minat baca masyarakat namanya adalah Rumah Baca Al-Hadi. tidak ada sedikitpun yang melintas dalam pikiran saya untuk menjadi pengelola Taman Bacaan Masyarakat tersebut.
Hari-hari di TBM tersebut saya jalani biasa saja, tidak peduli dengan kondisi di TBM tersebut. suatu saat terlintas dikepala saya tentang kondisi TBM Al Hadi yang setiap saya datang ke Tempat itu kondisinya tak pernah ramai, baik dengan anak-anak yang membaca maupun pengelola yang harusnya setiap hari ada di tempat itu. rasa penasaran terus datang dalam diri saya, namun, gak pernah saya tanyakan kepada penjaga warung (menurut saya pada aktu itu) yang setiap hari ada di Rumah Baca.
Setelah beberapa bulan barulah saya berani tanyakan tentang kondisi TBM Al-Alhadi, saya temui penjaga warung itu dan ngobrol sampai TBM itu tutup, ternyata TBM tersebut vakum dari tahun 2014, dan penjaga warung itu adalah satu-satunya pengelola di TBM Al-Hadi, setelah itu barulah saya ditawarin untuk mengelola TBM tersebut, tapi, saya hanya menjawab "saya kan membantu tapi saya tidak bisa menjadi pengurus".
Pada awal tahun 2016 satu-satunya pengelola TBM Al-Alhadi berniat mengundurkan diri dan tidak lagi ngelola TBM Al-Hadi, kondisi yang sangat memprihatinkan tempat belajar gratis dengan fasilitas yang cukup mewah tidak ada yang mengelola, (dalam hati saya). disaat itulah terlintas di pikiran saya untuk mengelola TBM Al-Hadi, padahal, saya tidak prnah tau sebelumnya bagaimana cara mengelola dan membuat program TBM.
Pada awal Februari 2016 mau gak mau saya harus mengelola TBM tersebut, sejak inilah saya aktif di Dunia TBM, ternyata TBM ini tidak berjalan sendiri, TBM juga ada komunitasnya, ya, saya dipertemukan dengan Forum TBM Kota Cilegon dan sekaligus untuk membuat surat pernyataan bahwa kepengurusan yang lama diganti dengan pengurus yang baru.
Sejak menjadi pengurus di Rumah Baca Al-Hadi saya banyak belajar dari pengurus-pengurus TBM yang lain, dari mulai mejemen perpustakaan samapi membuat kegiatan ala TBM.
Sejak menjadi pengurus di Rumah Baca Al-Hadi saya banyak belajar dari pengurus-pengurus TBM yang lain, dari mulai mejemen perpustakaan samapi membuat kegiatan ala TBM.